Sabtu, 08 Juni 2013

Akuntansi Dasar

Definisi Akuntansi
  1. 1.   Menganalisis
  2. 2.       Pencatatan
  3. 3.       Pengelompokkan
  4. 4.       Pengihtisaran
  5. 5.       Pelaporan



Ø  Menganalisis
Menganalisis adalah salah satu kegiatan akuntansi dimana kita dituntut agar bisa membedakan transaksi keuangan dan non-keuangan. Akuntuansi disini hanya fokus dengan transaksi keuangan. Disinilah dibutuhkan keahlian seorang akuntan untuk menganalisis transaksi tersebut. Adapun contoh transaksi yaitu :
1.       Transaksi Penerimaan
2.       Transaksi Pengeluaran
3.       Transaksi Penjualan
4.       Transaksi Pembelian
5.       Transaksi Pengembalian (Retur)
Dari lima contoh transaksi diatas seorang akuntan juga harus bisa membedakan dokumen-dokumen dari transaksi diatas seperti :
1.       Bukti Kas Masuk (BKM)

2.       Bukti Kas Keluar (BKK)

3.       Kwitansi (Penerimaan Tunai)

4.       Faktur Asli (Bukti Pembelian)

5.       Copy Faktur (Bukti Penjualan)

6.       Nota Kontan (Pembelian & Penjualan Tunai)

7.       Nota Debet (Retur Pembelian)

8.       Nota Kredit (Retur Penjualan)

9.       Bukti Memorial




Kamis, 06 Juni 2013

PMII kembali ke mesjid

Makassar- Kamis (6/62013), PMII adalah organisasi islam yang dilahirkan dari rahim NU yang memiliki pandangan keaagamaan berhaluan AHLUL SUNNAH WAL_JAMAAH. Fase-fase sekarang PMII mengalami kemunduran yang begitu drastis terutama dalam bidang keagamaan. PMII sekarang jauh dari mesjid. Dikutif dari kata-kata ustazd H. Muh. Yunus Anwar Lc. MA saat memimpin dzikir akbar di mesjid umar bin khatab UMI ba'dah magrib yang diselenggarakan oleh PMII Rayon Ekonomi UMI. Acara berlansung khidmat saat ayah yunus menuntun dzikir dengan penuh pemaknaan. sehingga air mata nda terbentungkan lagi tutur Ketua PMII Rayon Ekonomi UMI. Semua elemen kemahasiswaan yang terdapat di Umi juga turut serta menghadiri acara tersebut. Dzikir ini merupakan salah satu proker PMII Rayon Ekonomi dari sekian proker yang sudah ditetapkan. Adapan yang melatarbelakangi kami melakukan dzikir di mesjid Umi kampus II ini, karena kerenggangannya silaturahmi antar sesama mahasiswa Umi. Tetapi tema yang dia angkat adalah "MEMBINA SILATURAHMI ANTAR SESAMA UMAT MUSLIAM" agar kelihatan lebih umum tegas Ketua panitia (Fajar R). Dengan terselenggaranya dzikir ini PMII khususnya Rayon Ekonomi UMI berharap tidak ada lagi perpecahan antar sesama mahasiswa yang sering mengatasnamakan etnis khusunya di Umi. Rayon Ekonomi berusaha menekan agar kepanatikan etnis tidak membesar di Umi dan mahasiswa bisa saling berinteraksi satu sama lain tanpa di batasi oleh suku. Bukankah itu termuat dalam sumpah pemuda 28 oktober 1928. Selain itu acara tersebut bermaksud memupuk tali silaturahmi antara sesama anggota dan alumni PMII Universitas Muslim Indonesia.

Rabu, 05 Juni 2013

SEJARAH GERAKAN MAHASISWA


 Secara etimologi :
Ø  Sejarah :  
*      Kejadian masa lampau yang tak mungkin terulang kembali, akan menjadi dasar perencanaan dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang
*      Pengalaman manusia
*      Asalmuasal kejadian manusia
Ø  Gerakan :
*      Aktivitas
*      Perubahan
*      Perpindahan dari satu titik ke titik yang lain
*      Respon seseorang terhadap realitas sosial
Ø  Mahasiswa :
*      Terpelajar
*      Menurut PP No.60 Tahun 1998 : Sekelompok orang yang terdaftar di Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta yang mengikuti system kredit semester (SKS) serta memiliki kartu mahasiswa.
*      Sekelompok orang yang terdaftar di Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta yang mengikuti system kredit semester (SKS) serta memiliki kartu mahasiswa.
Ciri-ciri mahasiswa :
1. Kritis
2. Inovatif
3. Responsif
4. Kreatif
5. Non Apatis
Secara terminology :
Ø  Sejarah Gerakan Mahasiswa adalah kejadian masa lampau yang menjadi dasar atau nilai perencanaan dimasa sekarang dan masa yang akan datang yang disebabkan oleh respon terhadap realitas sosial yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terdaftar di Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta yang mengikuti system kredit semester (SKS) serta memiliki kartu mahasiswa.
Ciri-ciri mahasiswa :
1. Kritis
2. Inovatif
3. Responsif
4. Kreatif
5. Non Apatis
Adapun sejarah gerakan mahasiswa baik internasional maupun nasional yang akan menjadi landasan mahasiswa masa kini dan yang akan datang yaitu :
Ø  Internasional
*      MPS (Brasil)
*      Gerakan masyarakat tanpa lahan (Argentina)
*      Manipesto Kordoba (Pernyataan sikap) adalah gerakan mahasiswa yang dipelopori oleh University Boanus Aires tahun 1918- 1948.
v  Demokratisasi kampus
v  Kepentingan akademisi
v  Kepentinag sosial
Ø  Nasional
*      Tahun 1908 Gerakan Budi Utomo yang menentang klonialisme dan imprealisme
*      Tahun 1966 Gerakan Pemudah yang pada akhirnya melahirkan sumpah pemudah dalam kongres 27-28 oktober 1928 yang isinya :
ü  Satu bahasa yaitu bahasa Indonesia
ü  Satu bangsa yaitu bangsa Indonesia
ü  Satu tanah air yaitu tanah air Indonesia
Dimana tuntutan mahasiswa pada saat itu yaitu keadaan Indonesia yang sectarian sehingga membentuk kelompok-kelompok antar sesame suku, sehingga mustahil meraih kemerdekaan dalam waktu dekat. Maka dari itu mereka bergerak berlandaskan pariotisme dan nasionalisme guna mempersatukan sekte-sekte yang terjadi.
*      Tahun 1945 kemerdekaan Indonesia dengan memanfaatkan situasi yang terjadi pada saat itu, dimana Jepan harus menarik semua tentara mereka akibat kekalahan serta pengeboman dua kota besar di Jepang yaitu Herosima dan Nagasaki. Kesempatan ini dimanfaatkan pemudah Indonesia dengan menculik Bung Karno kerangas dengklok untuk selanjutnya membentu Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPKI). Dengan berasaskan Nasionalisme Pri Kemanusiaan.
*      Tahun 1966, pada saat itu pemerintah bersipan otoriter dengan keputusan Ir. Soekarno menjadi Presiden seumur hidup dengan menghapus dekrit preside tanggal 5 juli 1966. Dengan alas an itu dibentuklah Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI). Yang didalamnya terdapat berbagai OKP seperti : PMII, HMI, GMKI, dan SOGI. Untuk melawan dan menupaskan rezim Soekarno.
*      Tahun 1998 adalah pencak pergerakan mahasiswa menggulingkan rezim orde baru oleh soeharto. Dimana pada saat itu terjadi banyak sekali pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), karena masih berlakunya Undang-undang suprsi (dilarang mengkritisi pemerintah). Banyak sekali teman-teman mahasiswa yang meninggala dan diculik akibat megkritisi pemerintah. Tepat tanggal 2 mei 1998 Pak harto lenser dari jabatannya. Dan dibentuklah Undang-undang No. 8 Tahun 1998 tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Selanjutnya Undang-undang No. 44 Tahun 1999.
Dari sejarah diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa tidaklah pantas dikatakan suatu sejarah, ketika hanya ada tanggal kejadian, tempat kejadian dan tokoh kejadian. Karena itu hanyalah suatu symbol. Tapi, inti sebuah sejarah adalah nilai yang terkandung dideretan sejarah-sejarah tersebut (Ibnu Kaldi dalam bukunya Mukaddimah).  Dan inti setiap sejarah adalah Spirit atau semangat pergerakan yang tertuang didalamnya. Saya berharap ini menjadi bahan ratapan kita sebagai kaum pergerakan, guna menjadi garda terdepan dalam mengawal perubahan NKRI. Demonstrasi bukanlah satu-satunya cara dalam menciptakan sebuah perubahan. Karena diam adalah gerak itu sendiri.
Salam Pergerakakan………….
Tangan terkepal dan maju kemuka…….

Wallahul muwafiq ilaa aqwamit thorieq…..

Selasa, 04 Juni 2013

DIALOG GUS DUR Vs SANTRI

 Santri : "Ini semua gara-gara Nabi Adam, ya Gus!"

Gus Dur : "Loh, kok tiba-tiba menyalahkan Nabi Adam, kenapa Kang."

Santri : "Lah iya, Gus. Gara-gara Nabi Adam dulu makan buah terlarang, kita sekarang merana. Kalau Nabi Adam dulu enggak tergoda Iblis kan kita anak cucunya ini tetap di surga. Enggak kayak sekarang, sudah tinggal di bumi, eh ditakdirkan hidup di Negara terkorup, sudah begitu jadi orang miskin pula. Emang seenak apa sih rasanya buah itu, Gus?"

Gus Dur : "Ya tidak tahu lah, saya kan juga belum pernah nyicip. Tapi ini sih bukan soal rasa. Ini soal khasiatnya."

Santri : "Kayak obat kuat aja pake khasiat segala. Emang Iblis bilang khasiatnya apa sih, Gus? Kok Nabi Adam bisa sampai tergoda?"

Gus Dur : "Iblis bilang, kalau makan buah itu katanya bisa menjadikan Nabi Adam abadi."

Santri : "Anti-aging gitu, Gus?"

Gus Dur : "Iya. Pokoknya kekal."

Santri : "Terus Nabi Adam percaya, Gus? Sayang, iblis kok dipercaya."

Gus Dur : "Lho, Iblis itu kan seniornya Nabi Adam."

Santri : "Maksudnya senior apa, Gus?"

Gusdur : "Iblis kan lebih dulu tinggal di surga dari pada Nabi Adam dan Siti Hawa."

Santri : "Iblis tinggal di surga? Masak sih, Gus?"

Gus Dur : "Iblis itu dulu nya juga penghuni surga, terus di usir, lantas untuk menggoda Nabi Adam, iblis menyelundup naik ke surga lagi dengan berserupa ular dan mengelabui merak sang burung surga, jadi iblis bisa membisik dan menggoda Nabi Adam."

Santri : "Oh iya, ya. Tapi, walau pun Iblis yang bisikin, tetap saja Nabi Adam yang salah. Gara- garanya, aku jadi miskin kayak gini."

Gus Dur : "Kamu salah lagi, Kang. Manusia itu tidak diciptakan untuk menjadi penduduk surga. Baca surat Al-Baqarah : 30. Sejak awal sebelum Nabi Adam lahir… eh, sebelum Nabi Adam diciptakan, Tuhan sudah berfirman ke para malaikat kalo Dia mau menciptakan manusia yang menjadi khalifah (wakil Tuhan) di bumi."

Santri : "Lah, tapi kan Nabi Adam dan Siti Hawa tinggal di surga?"

Gus Dur : "Iya, sempat, tapi itu cuma transit. Makan buah terlarang atau tidak, cepat atau lambat, Nabi Adam pasti juga akan diturunkan ke bumi untuk menjalankan tugas dari-Nya, yaitu memakmurkan bumi. Di surga itu masa persiapan, penggemblengan. Di sana Tuhan mengajari Nabi Adam bahasa, kasih tahu semua nama benda. (lihat Al- Baqarah : 31).

Santri : "Jadi di surga itu cuma sekolah gitu, Gus?"

Gus Dur : "Kurang lebihnya seperti itu. Waktu di surga, Nabi Adam justru belum jadi khalifah. Jadi khalifah itu baru setelah beliau turun ke bumi."

Santri : "Aneh."

Gus Dur : "Kok aneh? Apanya yang aneh?"

Santri : "Ya aneh, menyandang tugas wakil Tuhan kok setelah Nabi Adam gagal, setelah tidak lulus ujian, termakan godaan Iblis? Pendosa kok jadi wakil Tuhan."

Gus Dur : "Lho, justru itu intinya. Kemuliaan manusia itu tidak diukur dari apakah dia bersih dari kesalahan atau tidak. Yang penting itu bukan melakukan kesalahan atau tidak melakukannya. Tapi bagaimana bereaksi terhadap kesalahan yang kita lakukan. Manusia itu pasti pernah keliru dan salah, Tuhan tahu itu. Tapi meski demikian nyatanya Allah memilih Nabi Adam, bukan malaikat."

Santri : "Jadi, tidak apa-apa kita bikin kesalahan, gitu ya, Gus?"

Gus Dur : "Ya tidak seperti itu juga. Kita tidak bisa minta orang untuk tidak melakukan kesalahan. Kita cuma bisa minta mereka untuk berusaha tidak melakukan kesalahan. Namanya usaha, kadang berhasil, kadang enggak."

Santri : "Lalu Nabi Adam berhasil atau tidak, Gus?"

Gus Dur : "Dua-duanya."

Santri : "Kok dua-duanya?"

Gus Dur : "Nabi Adam dan Siti Hawa melanggar aturan, itu artinya gagal. Tapi mereka berdua kemudian menyesal dan minta ampun. Penyesalan dan mau mengakui kesalahan, serta menerima konsekuensinya (dilempar dari surga), adalah keberhasilan."

Santri : "Ya kalo cuma gitu semua orang bisa. Sesal kemudian tidak berguna, Gus."

Gus Dur : "Siapa bilang? Tentu saja berguna dong. Karena menyesal, Nabi Adam dan Siti Hawa dapat pertobatan dari Tuhan dan dijadikan khalifah (lihat Al-Baqarah: 37). Bandingkan dengan Iblis, meski sama-sama diusir dari surga, tapi karena tidak tobat, dia terkutuk sampe hari kiamat."

Santri : "Ooh..."

Gus Dur : "Jadi intinya begitu lah. Melakukan kesalahan itu manusiawi. Yang tidak manusiawi, ya yang iblisi itu kalau sudah salah tapi tidak mau mengakui kesalahannya justru malah merasa bener sendiri, sehingga menjadi sombong."

Santri : "Jadi kesalahan terbesar Iblis itu apa, Gus? Tidak mengakui Tuhan?"

Gus Dur : "Iblis bukan atheis, dia justru monotheis. Percaya Tuhan yang satu."

Santri : "Masa sih, Gus?"

Gus Dur : "Lho, kan dia pernah ketemu Tuhan, pernah dialog segala kok."

Santri : "Terus, kesalahan terbesar dia apa?"

Gus Dur : "Sombong, menyepelekan orang lain dan memonopoli kebenaran."

Santri : "Wah, persis cucunya Nabi Adam juga tuh."

Gus Dur : "Siapa? Ente?

Santri : "Bukan. Cucu Nabi Adam yang lain, Gus. Mereka mengaku yang paling bener, paling sunnah, paling ahli surga. Kalo ada orang lain berbeda pendapat akan mereka serang. Mereka tuduh kafir, ahli bid'ah, ahli neraka. Orang lain disepelekan. Mereka mau orang lain menghormati mereka, tapi mereka tidak mau menghormati orang lain. Kalau sudah marah nih, Gus. Orang-orang ditonjokin, barang-barang orang lain dirusak, mencuri kitab kitab para ulama. Setelah itu mereka bilang kalau mereka pejuang kebenaran. Bahkan ada yang sampe ngebom segala loh."

Gus Dur : "Wah, persis Iblis tuh."

Santri : "Tapi mereka siap mati, Gus. Karena kalo mereka mati nanti masuk surga katanya."

Gus Dur : "Siap mati, tapi tidak siap hidup."

Santri : "Bedanya apa, Gus?"

Gus Dur : "Orang yang tidak siap hidup itu berarti tidak siap menjalankan agama."

Santri : "Lho, kok begitu?"

Gus Dur : "Nabi Adam dikasih agama oleh Tuhan kan waktu diturunkan ke bumi (lihat Al- Baqarah: 37). Bukan waktu di surga."

Santri : "Jadi, artinya, agama itu untuk bekal hidup, bukan bekal mati?"

Gus Dur : "Pinter kamu, Kang!"

Santri : "Santrinya siapa dulu dong? Gus Dur."