Persediaan Barang: Metode Fisik dan Perpetual
Persediaan
adalah barang yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual kembali atau diproses
kembali. Persediaan merupakan aset dan merupaka n unsur aktiva lancar dalam
neraca. Terdapat macam-macam persediaan barang:
- Barang yang tersedia untuk dijual ( barang dagang/barang jadi)
- Barang yang masih dalam proses produksi untuk diselesaikan, kemudian dijual (barang dalam proses/pengolahan )
- Barang yang akan digunakan untuk produksi barang barang jadi yang akan dijual ( bahan baku dan bahan pembantu ) dalam kegiatan normal perusahaan.
Sifat-sifat
persediaan diantaranya; biasanya merupakan aktiva lancar dengan perputaran <
1 tahun, merupakan jumlah yang besar dan memiliki pengaruh besar terhadap
perubahan neraca dan laporan laba rugi. Memperhatikan sifat persediaan maka
pada akhir periode akuntansi selalu dilakukan pemeriksaan persedian dengan
tujuan mencocokkan pencatatan dengan jumlah barang digudang, kegiatan ini kita
kenal dengan istilah STOCK OPNAME.
Metode
Pencatatan Akuntansi Persediaan
Secara
umum terrbagi 2 (dua), Metode Fisik dan Metode Perpetual. Kedua metode ini
memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya. Penjelasan tentang
kedua metode ini adalah sebagai berikut:
1.
Metode Fisik
Pada
system ini, Harga Pokok Penjualan ( cost of goods sold ) baru dihitung
dan dicatat pada akhir periode akuntansi. Cara yang dilakukan adalah dengan
menghitung kuantitas barang yang ada di gudang di setiap akhir periode,
kemudian mengalikanya dengan harga pokok per unitnya. Dengan cara ini maka
jumlahnya, baik pisik maupun harga pokoknya, tidak dapat diketahui setiap saat.
Konsekuensinya, jumlah barang yang hilang tidak dapat dideteksi oleh system
ini.
2.
Metode Perpetual
Dalam
system perpetual, perubahan jumlah persediaan ( fisik maupun rupiah ) dimonitor
setiap saat. Caranya dengan menyediakan kartu persediaan untuk setiap jenis
persediaan. Apabila ada selisih dalam pencatatan persediaan maka pada jurnal
dicatat sebagai selisih pencatatan persediaan.
Perbedaan
pencatatan transaksi persediaan barang pada metode fisik dan perpetual secara
rinci pada tabel berikut:
Perbedaan
Metode Fisik dan Perpetual
TRANSAKSI
|
METODE FISIK
|
METODE PERPETUAL
|
Pembelian
|
PembelianUtang Dagang/Kas
|
Persediaan barangUtang dagang/Kas
|
Pembayaran Biaya Angkut Pembelian
|
Beban Angkut PembelianKas
|
Persediaan barang dagangKas
|
Penjualan
|
Kas/Piutang DagangPenjualan
|
Kas/Piutang DagangPenjualan
(Menurut harga Jual)
Harga Pokok Penjualan
Persediaan barang dagang
(Menurut harga pokok)
|
Retur Pembelian & PH
|
Utang Dagang/KasRetur Pembelian
& PH
|
Utang dagang/KasPersediaan barang
dag
|
Retur Penjualan & PH
|
Retur Penjualan &
PHKas/Piutang Dagang
|
Retur Penjualan &
PHKas/Piutang
(Menurut Harga jual)
Persediaan barang dagang
HPP
(Menurut Harga Pokok/perolehan)
|
Pembayaran utang dalam
periode/masa potongan
|
Utang DagangPotongan
Pembelian
Kas
|
Utang DagangPotongan
Pembelian
Kas
|
Penerimaan piutang dalam
periode/masa potongan
|
KasPotongan Penjualan
Piutang Dagang
|
KasPotongan Penjualan
Piutang Dagang
|
Pembayaran biaya angkut penjualan
|
Beban angkut penjualanKas
|
Beban angkut penjualanKas
|
Perhitungan HPP
|
HPPPersediaan awal
Pembelian
Beban angkut pembelian
Retur pembelian & PH
Potongan Pembelian
Pembelian bersih
Barang Siap untuk dijual
Persediaan akhir
HPP
|
HPP akan dihitung berdasarkan
kartu persediaan barang
|
Penyesuaian Persediaan akhir
|
Iktisar L/RPersediaan barang
dag
Persediaan barang dag
Ikhtisar L/R
|
Tidak perlu penyesuaian kecuali
jika terdapat koreksi yang perlu disesuaiakan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar